JAKARTA24JAM.COM – Beredar sebuah konten video dengan gambar thumbnail (sampul video) yang memperlihatkan Megawati Soekarnoputri.
Dalam video terlihat Megawati sedang berbicara sambil mengepalkan tangan di hadapan Presiden Jokowi.
Konten tersebut bahkan dilengkapi dengan narasi yang mengklaim bahwa Megawati marah besar.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Tiga Juru Parkir Diringkus Usai Aniaya Sopir Taksi di Blok M, Gara-gara Ucapan yang Pancing Emosi
Bank Dunia yang Sebut Sebanyak 60,3 Persen Penduduk Indonesia Tergolong Miskin, Ini Tanggapan BPS

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu karena Presiden Jokowi diduga “obok-obok” Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Namun, setelah ditelusuri melalui Kominfo.go.id, klaim Megawati marah besar terhadap Jokowi adalah hoaks.
Baca artikel lainnya di sini : Sapu Langit Digital Melayani Jasa Publikasi Press Release Secara Serentak di Puluhan Media
Baca Juga:
Usulkan Rebranding, Pramono Anung Ingin agar Bank DKI Dikelola oleh Orang-orang yang Profesional
CEO Persebaya Azrul Ananda Temui Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Usai Gowes Surabaya – Jakarta
Faktanya, gambar thumbnail pada video tersebut identik dengan artikel berita situs kompas.id yang dirilis pada 3 Agustus 2023.
Artikel tersebut berjudul “Megawati Ingatkan Ada Pihak yang Gunakan Politik Pecah Belah”.
Sementara itu, cuplikan video serupa ditemukan di kanal YouTube Indonesian Lawyers Club, pada 19 Oktober 2023.
Yaitu, dengan judul “MK BUKA “JALAN TOL” UNTUK DINASTI // PDIP TUTUP PINTU UNTUK GIBRAN // DEKLARASI MAHFUD”.
Baca Juga:
Alangkah indahnya jika di hari ini kita saling mengikhlaskan hati untuk saling memaafkan
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Polres Jaktim Tanggapi Tudingan Akun Mendos Terkaít Penangkapan Mahasiswa dan Tebusan Rp12 Juta
Bahkan dalam video, tidak dimuat narasi yang menyebut Megawati marah besar-besaran pada Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, isi dalam video dan klaim yang disebarluaskan tidak berkaitan.
Maka dapat disimpulkan jika informasi dalam video adalah konten menyesatkan.***