Kaji Eks Perusahaan Adaro, Kideco, dan Arutmin, Muhammasiyah Siap Kelola Beberapa Titik Tambang

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ON24JAM.COM Muhammadiyah juga berencana membentuk satu unit Perseroan Terbatas (PT) untuk mengelola sektor tambang yang lebih dari satu titik

Badan usaha strategi dan operasi yang ditugaskan secara khusus untuk mengelola konsesi tambang yang difasilitasi oleh pemerintah.

Terkait lokasi tambang yang akan digarap, Muhammadiyah belum mengungkapkan secara spesifik.

Sebab masih dalam kajian dari tim survei internal yang diisi oleh para dosen pertambangan Universitas Muhammadiyah.

Dikutip Tambangpost.com, Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah, Muhadjir Effendy menyampaikan hal itu di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/10/2024).

\\\”Kami membentuk lembaga yang ada di Muhammadiyah. Saya tidak ingin, kami menerima tambang, kemudian yang mengerjakan bukan kami,\\\” kata Muhadjir Effendy

Ia mengatakan survei internal yang dilibatkan Muhammadiyah masih mengkaji eks lahan tambang dari perusahaan Adaro Energy Indonesia, Kideco, dan Arutmin.

\\\”Kami sudah bentuk survei internal Adaro, Kideco, Arutmin. Jadi, kami sudah bentuk tim untuk survei internal kami untuk memastikan. Tambang itu kan rumit ya,\\\” katanya.

Muhadjir yang juga Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menyebut bahwa lima fakultas program studi pertambangan di Muhammadiyah telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan tambang.

\\\”Kampusnya juga dekat dengan tambang, misalnya Universitas Muhammadiyah Mataram itu dekat Newmont.\\\”

\\\”Kemudian, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur itu kan dekat KPC. Ada juga di Berau, itu dengan Berau Coal,\\\” ujarnya.

Bahkan, baru-baru ini, perusahaan tambang Berau Coal memberi kompensasi kepada Universitas Muhammadiyah berupa lahan mengandung batu bara, kata Muhadjir menambahkan.

Baca Juga:

Pemerintah Sepakat Tambah Volume Produksi Sawit Nasional untuk Kuota Biodiesel 40 Persen (B40)

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

PT Wijaya Karya Tbk Lakukan Refocusing pada Proyek-proyek Infrastruktur yang Dukung Program Pemerintah

Warga Antusias Sapa Presiden RI Prabowo Subianto Saat Nyoblos Pilkada di Bojong Koneng, Bogor

Muhadjir Effendy menyampaikan komitmen organisasi untuk memperluas operasional di sektor tambang, tidak hanya berhenti pada konsesi dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PK2B).

\\\”Sampai kapan pun kami akan bergerak di situ, bahkan mungkin akan terus diperluas batu bara, mungkin bisa di nikel dan yang lain,\\\” katanya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekonominews.com dan Infofinansial.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jabarraya.com dan Topikindonesia.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Tantangan Utama yang Dihadapi Industri Hulu Migas, SKK Migas: Penurunan Produksi Masih Terus Berlangsung
Prabowo Subianto Berharap Tahun 2025 Tak Impor Beras, Tren Produksi Pangan Indonesia Meningkat
Ini Dia, Dampak Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 Persen ke 12 Persen Terhadap Kita-kita
Anda Bisa Memiliki Media Online Sendiri dengan Tampilan Keren Seperti Media Ini, Hanya dengan Rp5 Juta
Pemerintah Sepakat Tambah Volume Produksi Sawit Nasional untuk Kuota Biodiesel 40 Persen (B40)
BP Tapera Diminta Menteri Maruarar Bikin Strategi yang Efektif untuk Tarik Minat Masyarakat Berpatisipasi
Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air Usai Kunjungan Kerja dari 6 Negara, Bawa Investasi dan Kerja Sama
Prabowo Subianto dan MBZ Saksikan Pertukaran MoU RI UEA di Bidang Industri hingga Kesehatan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 07:22 WIB

Tantangan Utama yang Dihadapi Industri Hulu Migas, SKK Migas: Penurunan Produksi Masih Terus Berlangsung

Selasa, 3 Desember 2024 - 14:31 WIB

Prabowo Subianto Berharap Tahun 2025 Tak Impor Beras, Tren Produksi Pangan Indonesia Meningkat

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:35 WIB

Ini Dia, Dampak Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 Persen ke 12 Persen Terhadap Kita-kita

Sabtu, 30 November 2024 - 13:56 WIB

Pemerintah Sepakat Tambah Volume Produksi Sawit Nasional untuk Kuota Biodiesel 40 Persen (B40)

Rabu, 27 November 2024 - 07:23 WIB

BP Tapera Diminta Menteri Maruarar Bikin Strategi yang Efektif untuk Tarik Minat Masyarakat Berpatisipasi

Minggu, 24 November 2024 - 20:56 WIB

Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air Usai Kunjungan Kerja dari 6 Negara, Bawa Investasi dan Kerja Sama

Minggu, 24 November 2024 - 16:39 WIB

Prabowo Subianto dan MBZ Saksikan Pertukaran MoU RI UEA di Bidang Industri hingga Kesehatan

Rabu, 20 November 2024 - 15:57 WIB

Masih Cari Jurnalis yang Bisa Hadir untuk Liputan dan Menjamin Kepastian Berita Tayang di Media Online?

Berita Terbaru