ON24JAM.COM – Amilin, salah satu anggota komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), memainkan peran kunci dalam penguatan kerjasama sertifikasi kompetensi dengan menerima delegasi dari Jepang.
Delegasi ini hadir dalam Public Privat Joint Committee Meeting yang berlangsung pada Senin, 4 Desember 2023, bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia dalam skala global.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Anggota dan Sekretariat BNSP, serta perwakilan lembaga dari kedua negara, termasuk Ministry of Health, Labour, and Welfare (MHLW) Jepang.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Diskusi Strategis: Mahyeldi dan Syamsi Hari Bahas Peningkatan Sertifikasi Kompetensi
BNSP Ikut Bahas Kerja Sama Bilateral, Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement

SCROLL TO RESUME CONTENT
Japan International Cooperation Agency (JICA), Indonesian Mold & Dies Industry Association (IMDIA), Skills Evaluation System Promotion Program (SESPP).
Lembaga Sertifikasi Logam Mesin Indonesia (LSP LMI), Denso Indonesia, PT Ebara Indonesia, dan Politeknik Astra.
Para perwakilan perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia juga turut hadir.
Mr. Uchino Tomohiro, Deputy Director Overseas Cooperation Office of MHLW Jepang, menyampaikan bahwa kerjasama dalam bidang pelatihan kompetensi tenaga kerja antara Indonesia dan Jepang telah berlangsung sejak tahun 2005.
Baca Juga:
Tiga Juru Parkir Diringkus Usai Aniaya Sopir Taksi di Blok M, Gara-gara Ucapan yang Pancing Emosi
CEO Persebaya Azrul Ananda Temui Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Usai Gowes Surabaya – Jakarta
Polres Jaktim Tanggapi Tudingan Akun Mendos Terkaít Penangkapan Mahasiswa dan Tebusan Rp12 Juta
Hasil kerjasama ini menciptakan banyak tenaga kerja Indonesia yang kompeten, mampu berkontribusi di berbagai industri perusahaan Jepang.
Menyusulnya, Mr. Takahashi Mamoto dari IMDIA mengungkapkan bahwa ada 126 jenis uji keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri Jepang.
Dari jumlah tersebut, 41 jenis keahlian dianggap relevan dengan kondisi SDM Indonesia.
Saat ini, sudah terdapat 8 jenis keahlian yang telah dilakukan transfer of skill oleh tenaga kerja Indonesia.
Baca Juga:
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sebanyak 1.700 Warga Kemayoran Gempol Harus Mengungsi Akibat Kebakaran Hanguskan 500 Unit Rumah
Seperti keahlian dalam pengukuran, perbaikan alat elektrik, penggunaan mesin milling dan surface grinding, serta penggunaan mesin injeksi plastik dan mesin press logam.
Mr. Iwasitha Takashi dari SESPP menjelaskan bahwa proses pelatihan assessor ujian sertifikasi nasional sistem Jepang melibatkan orang-orang yang telah lulus uji sertifikasi nasional.
Mereka yang memiliki kemampuan baik dan kepemimpinan akan dipromosikan menjadi asesor.
Terkait proses uji sertifikasi skill nasional sistem Jepang di Indonesia, beberapa catatan penting disampaikan oleh Takahashi Mamoto.
Hal tersebut mencakup upaya perluasan bidang ujian sertifikasi ke pekerjaan produksi massal, promosi bidang kerja baru dengan bantuan SESPP.
Pengembangan sistem pelatihan berkelanjutan untuk instruktur dan asesor Indonesia, serta pentingnya penyampaian informasi mengenai biaya dan waktu pelatihan skill.
Dalam kesempatan tersebut, Mr. Yasri Syahrial dari KMK Plastics Indonesia, juga memberikan paparan tentang Annual Report of 2023 Plastics Injection Skill.
Amilin menyampaikan harapannya untuk peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam hal intensitas, volume, frekuensi, skema keahlian, dan kualitasnya.
Tujuannya adalah memastikan bahwa semakin banyak tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi kompeten kelas dunia dapat memenuhi kebutuhan industri di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Amilin juga menekankan perlunya peningkatan jumlah asesor kompetensi dari SDM Indonesia pada sistem asesmen Jepang yang terkait dengan BNSP.